Rabu, 28 Mei 2014

Contoh Proposal Kewirausahaan

PROPOSAL
KEWIRAUSAHAAN





NAMA KELOMPOK :
- ANITA ZAHARA.MH
- CINDI FEBRIANTI
- SINTA PUTRI DEWI
- SITI NURFADILLAH







SMA N 8 KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN 2012/2013



KATA PENGANTAR



Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan proposal ini.
Dalam penyusunan proposal ini dibuat sedemikian rupa, sehinngga dapat dipahami dengan mudah konsep-konsep yang disajikan. Proposal ini adalah rancangan yang dapat dijadikan suatu pembentukan usaha bagi wirausahawan yang akan berwirausaha manik-manik.
                                                                                         








  Jambi,   Febuari 2013




















A.Pendahuluan

Latar belakang

Pada saat ini banyak orang yang sibuk dengan pekerjaan sehingga tak sempat untuk menghiasi rumah mereka. Biasanya mereka lebih memilih untuk membeli nya daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah kami mempunyai ide untuk membuat bisnis manik manik.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba.


A. Aspek manajemen
Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal
Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 4 orang
2 orang bertugas membuat manik-manik
2 orang bertugas mencari bahan manik-manik



B. Aspek Pemasaran

a) Target Pasar
yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan.
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga.
Pesaing kita dari perusahaan katering lainnya

b) Konsep pemasaran
disini kami akan membuat terobosan manik-manik yang terbaru dan lebih kreatif agar beda dari wirausaha yang lain.


c) Produk dan penetapan Harga
Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga Anda. Tidak jarang harga kita terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Anda perlu misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan handicraft dari manik-manik ini.


d) Distribusi dan Promosi
Dalam bisnis yang utama dalah kesinambungan order maka untuk memperoleh order konsep pemasaran yang lebih komprehensif perlu difikirkan. Penawaran bisa dilakukan di dunia maya, seperti di social media. Di awal Anda membuka usaha, buatlah promosi. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan harga miring untuk setiap pemesanan



C. Aspek Operasional

Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu dipersiapkan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu. Misalnya untuk usaha manik-manik ini , paling tidak yang dibutuhkan adalah mengerti dalam membuat handicraft dari manik-manik. Tetapi lebih bagus lagi jika memang anda sudah ahli. Lokasi bisnis ini di jalankan ditempat keramaian. Misalnya di pasar, atau mall agar mudah dijangkau semua orang.



D. Kiat-Kiat Pengelolaan Usaha manik-manik

Apa yang menjadi kunci sukses usaha manik-manik ini?
Punya Visi
Sederhana sebenarnya. Setiap orang yang ingin menjadi pengusaha apa pun jenisnya, perlu memiliki visi. Tidak usah muluk-muluk. Tapi mutlak ada. Ingatlah, bisnis itu mirip dengan bayi. Sekali saja ia dilahirkan maka tanggung jawab kitalah untuk mendidik dan membesarkannya hingga dewasa. Tidak bisa asal saja. Dan kalau sudah tidak suka dan banyak problem lalu main ditinggal saja. Bayi perlu persiapan yang banyak. Harus ada cinta dan kasih misalnya. Bisnis juga demikian. Itu sebabnya bisnis yang langgeng seringkali datang dari hobi kita sehari-hari. Karena hobi, dan sesuatu yang kita sukai, semangat dan minat kita akan selalu besar. Ini faktor yang penting sekali.
Rencana Matang
Rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Misalnya dalam paket catering pernikahan atau katering ulang tahun masalahnya apa saja. Mulai dari masalah produksi, staf, produknya (menu), pemasaran, logistik ,dan promosi, semuanya harus masuk "check-list". Hal ini untuk menghindarkan situasi yang "chaos"(tumpang-tindih, RED), dan manajemen tambal sulam di masa mendatang. Anda tidak perlu membuat rencana kerja setebal 100 halaman misalnya, tapi cukup 2 halaman saja. Namun segala aspek dari bisnis katering telah Anda pikirkan.

E. Aspek Keuangan


Pada aspek keuangan ini, bisnis kami anggap saja modal dari bagi modal yang terdiri dari 4orang, per orangnya mengeluarkan modal Rp 500.000,00. Jadi Modal awal kita sebesar Rp 2.000.000,00 Berikut ini kita tampilkan proyeksi keuangan :


1. Kas Rp 2.000.000,00
Modal Rp 2.000.000,00
(Setoran untuk modal awal)
2. Perlengkapan Rp 1.200.000,00
Kas Rp 800.000,00
3.penyewaan toko  Rp.500.000
Kas Rp. 300.000,00


Laporan Laba /Rugi dalam 1 Bulan

Pendapatan

Rp
Biaya-biaya
Biaya Tenaga Kerja Rp
Biaya Bahan Baku Rp 2.000.000,00 +
Rp 3.200.000,00 +
Laba Rp 600.000,00


ANEKA PEMBUATAN SELAI

ANEKA PEMBUTAN SELAI



Nama Kelompok :
1.          Anita Zahara Mh
2.        Ayu Rizky
3.        Jumini
4.        Puji Larasati
5.        Ririn Widia
6.        Sekarwati putri
Selai Nanas

Bahan yang diperlukan :
·                     1 buah nanas yang telah matang
·                     200 gram gula pasir
·                     2 sendok makan air jeruk limau
·                     1/2 sendok teh kayu manis
·                      
Cara Membuat :
·                     Kupas buah nanas hingga bersih. Hilangkan seluruh mata dan bagian tengahnya karena keduanya tidak enak untuk dimakan.
·                     Setelah dikupas bersih potong kecil-kecil buah nanas yang telah dikupas tersebut. Jika Anda menginginkan hasil yang lebih halus, Anda bisa memblender buah nanas yang telah dipotong tersebut.
·                     Masukkan potongan nanas ke dalam panci kemudian panaskan menggunakan api sedang.
·                     Masukkan gula pasir, air jeruk limau, dan kayu manis kemudian aduk hingga tercampur rata.
·                     Masak selai selama kurang lebih 30 menit hingga kandungan air dalam selai berkurang. Selama proses memasak selai harus selalu diaduk agar tidak gosong pada bagian bawahnya.
·                     Setelah air cukup berkurang dan tekstur selai menyerupai pasta angkat dari pemanas kemudian dinginkan hinggal seluruh uap panasnya hilang.
·                     Masukkan selai ke dalam toples kaca dan simpan dalam lemari es. Selai yang dibuat dengan baik biasanya mampu bertahan selama 3 bulan atau lebih tanpa bahan pengawet.

SELAI PISANG

Bahan:
·         2 kg pisang matang
·         1,5 kg gula pasir
·         4 gr asam sitrat (bisa dibeli di toko bahan kue)
·         400 ml air

Cara membuat selai pisang:
1.      Kupas pisang dan kukus selama 10 menit. Tujuan pengukusan pisang adalah untuk menghindari pisang berubah warna menjadi kehitaman pada saat diproses menjadi selai. Sehingga menghasilkan selai yang warnanya tidak cantik
2.      Hancurkan pisang sampai menjadi bubur, kemudian tambahkan air. Aduk sampai rata
3.      Masukkan gula dan asam sitrat, aduk terus dan masak dengan menggunakan api kecil. Tunggu sampai adonan mengental
4.      Setelah adonan mengental, angkat dari atas api dan diamkan sampai dingin
5.      Simpan dalam botol/wadah yang tertutup rapat.
Selai Apel

Bahan:
  • 6-8 buah apel
  • 1/4 cangkir air
  • Gula secukupnya
Cara Membuat 
  • Cuci bersih semua apel, lalu kupas dan bagi menjadi 4 bagian.
  • Masukkan potongan apel ke dalam panci lalu tambahkan air. Letakkan panci di atas kompor dan didihkan di atas api kecil. Tutup panci dan masak hingga apel masak dan menjadi seperti adonan bubur. [break]
  • Tuang ke dalam blender dan tambahkan gula secukupnya. Sesudah itu, simpan dalam wadah tertutup dan masukkan dalam lemari es. Selai apel tersebut bisa tahan hingga 10-12 hari. Selamat mencoba!
  • Catatan: Selai apel ini bisa dibuat selai untuk roti, pancake, ataupun kue kering.
Selai kacang
Bahan :
·         400 gr kacang tanah kupas
·         8 sendok makan gula pasir
·         minyak sayur
Cara membuat :
·         Terlebih awal siapkan kacang tanah yang sudah dikupas. Lalu, goreng kacang ke dalam minyak yang sudah dipanaskan. Pastikan kacang yang digoreng terendam minyak. Agar matangnya merata, jangan lupa untuk balik-balikan kacang menggunakan spatula
·         Goreng kacang tanah hingga berwarna coklat keemasan. Biasanya, warna coklat keemasan akan membuat selera semakin tergugah. Angkat dan tiriskan kacang dari minyak sisa penggorengan.
·         Jika kacang sudah sedikit dingin atau tidak panas, maka giling kacang yang sudah digoreng menggunakan blender atau food processor.
·         Tambahkan 8 sendok makan gula pasir dan 1 sendok makan minyak sayur. Giling menjadi satu, hingga halus dan berminyak. 
·         Aduklah kacang menggunakan sendok dan mesin dalam keadaan mati. Biasanya mesin akan susah untuk melakukan penggilingan, hal ini dikarenaka kacang yang menggumpal. Setelah itu lakukan kembali penggilingan agar halus merata.
·         Hentikan penggilingan, jika kacang sudah terlihat berminyak. Masukan ke dalam toples dan simpan ke dalam kulkas. Sajian selai kacang buatan sendiri siap untuk disantap.

Selai Srikaya
Bahan :
1. santan dari 2 butir kelapa (jangan dicampur air)
2. gula pasir, sebanding atau kurang dari volume santan (misal: santan 2 gelas, gula pasir juga 2 gelas; kurangi jumlah gula pasir jika tidak ingin terlalu manis)
3. 10 butir kuning telur ayam (boleh saja tambahkan 2 atau 3 buah putih telor).
4. 2~3 lembar daun pandan (disimpul)
5. 1 sdm mentega cair (untuk memperindah warna)
6. 1/4 sdt bubuk vanili (optional)
7. air untuk men-tim secukupnya
Cara membuat
1. campurkan semua bahan (kecuali mentega cair), masukkan dalam wadah tahan panas (dari stainless steel or enamel)
2. didihkan air di atas wajan. tim bahan (dengan wadah) di atas air dengan api kecil, sambil diaduk perlahan-lahan secara rutin sampai matang (kurang lebih 45~60 menit)
3. tambahkan mentega cair sambil diaduk rata saat akan matang.
4. tambahkan gula jika terasa kurang manis (sesuai selera)
5. angkat dan dinginkan setelah matang (warna berubah kecoklatan dan tercium bau wangi).
6. simpan dalam wadah gelas/plastik bertutup, tahan untuk kurang lebih 1 minggu. Bila disimpan di kulkas, dapat bertahan 2~3 minggu.

Selai Stroberi

Bahan:
500 gram stroberi
300 gram gula pasir
100 ml air
1 sdm air jeruk nipis

Cara membuat:
1. Buah stroberi segar, siangi, belah dua dan blender hingga halus.
2. Masak stroberi bersama gula pasir dan air. Masak hingga mengental, tambahkan air jeruk nipis, masak sebentar, angkat. 
3. Masukkan dalam wadah atau stoples bersih, simpan dalam lemari es. 
4. Selai siap digunakan.
selai belimbing
Bahan :
1 buah belimbing ( sudah dicuci )
1 buah jeruk segar ( sudah dicuci )
1/4 cangkir gula

Cara Membuat:
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah ambil belimbing dan bersihkan tepi kulit belimbing yang berwarna coklat, kemudian potong tipis-tipis dan buang bijinya.
2. Untuk buah jeruk sendiri cukup kupas habis kulitnya, ambil dagingnya saja. Kemudian peras dan ambil air jeruknya.
3. Kemudian masukkan potongan belimbing dan sari jeruk ke dalam panci, lalu baru tambahkan gulanya ke dalamnya. Aduk-aduk perlahan saja.
4. Setelah itu rebuslah campuran tadi di atas api yang sedang selama 30 menit saja, di aduk-aduk perlahan.
5. Angkat selai belimbing yang sudah jadi, dan segera dinginkan di tempat terbuka maupun lemari es.
6. Masukkan ke dalam toples agar awet hingga 3 - 5 hari.

Selai Mangga
Bahan :
* 1 kg mangga harum manis
* 100 gr pepaya mengkal
* 500 gr gula pasir
* 1 btg kayu manis
* 5 butir cengkih
* 2 lembar daun pandan, buat simpul, sobek-sobek

Cara membuat :
- parut mangga dan kelapa sampai halus, campur rata
- tambahkan gula pasir, kayu manis, cengkih dan daun pandan
- masak dalam wajan dengan api kecil, sambil terus aduk sampai mengental, angkat dan dinginkan
- setelah benar-benar dingin, buang kayu manis, cengkih, dan daun pandan., simpan dalam wadah kedap udara.



Selai jeruk
Bahan :
• Jeruk sunkies 4 buah, kupas kulit luar dan kulit arinya, buang bijinya
• Gula pasir 100 gram
• Pewarna makanan oranye secukupnya
• Citrun zuur 1/4 sendok teh
Cara Membuat Selai Jeruk : 

1. Haluskan jeruk dengan blender.
2. Masak jeruk dalam wajan/panci bertangkai berdinding tebal dan
di atas api kecil hingga airnya menyusut.
5. Tambahkan bahan lainnya, masak terus sambil diaduk hingga kental dan matang.
Angkat dan biarkan uap panasnya hilang.
6. Selai jeruk siap digunakan.

Selai tomat
Bahan-bahan :
- 500 gr Tomat segar, buang kulit dan biji
- 200-250 gr Gula pasir
- Air matang, secukupnya
- 1 butir Jeruk lemon , airnya saja

Cara membuat :
1.Tempatkan daging tomat dan air matang di dalam food processor/blender, haluskan
2.Tempatkan kedalam panci masak dan tambahkan gula
3.Panaskan diatas api dengan api sedang hingga kadar airnya berkurang
4.Tambahkan air jeruk lemon 15 menit sebelum selai tomat diangakt dari api
5.Waktu pembuatan lebih kurang 2 jam atau lebih , tergantung banyaknya tomat yang akan dibuat selai. 





Selai Ubi Ungu
Bahan :
250 g Ubi Ungu, kukus, kupas
50 g Gula Pasir
100 cc Air Jeruk Lemon
500 cc Air Bersih, untuk membantu menghaluskan ubi
1 g Asam Sitrat
Kemasan : 
1  Botol Steril ukuran 250 ml
Cara Membuat :
  1. Botol Steril : cuci bersih botol dan tutupnya, lalu masukkan kedalam panci berisi air hingga terendam semua bagian botolnya, didihkan. Diamkan botol di dalam panci tersebut selama 30 menit, dengan api pada kompor masih menyala. Angkat botol dan tutupnya dengan penjepit, lalu telungkupkan dan simpan ditempat bersih hingga kering. Botol bisa langsung digunakan.
  2. Haluskan ubi ungu yang telah dikukus dengan menggunakan blender, beri air 150 cc agar menghaluskannya lebih mudah.
  3. Saring ubi yang telah diblender menggunakan kain penyaring.
  4. Siapkan wajan/bowl dari stainless, masukkan sari ubi ungu, jerang diatas api kecil.
  5. Masukkan air jeruk lemon dan gula, lalu aduk-aduk hingga mengental.
  6. Angkat dan masukkan kedalam botol kecil yang sudah disterilkan, dengan menggunakan corong yang steril juga, dan jangan sampai menyentuh leher botol.
  7. Didihkan botol didalam panci yang irnya tidak melebihi ½ – ¼ tinggi botol. Angkat dengan menggunakan penjepit dan produk siap untuk dikemas
Selai Wortel
Bahan:
3 wortel  organik ukuran sedang
4 jeruk lemon/nipis
5 cangkir gula
9 cangkir air

Cara membuat:
1.Parut halus wortel dan kulit jeruk  carrots dan masukkan dalam mangkuk. Tambahkan air jeruk. Tambahkan air lalu diamkan  12 hingga  14 jam.
2.Didihkan selama satu jam, dengan menambahkan gula sedikit demi sedikit, sambil diaduk hingga larut. Lalu biarkan mendidih lagi selama satu jam atau hingga mengental dan membentuk jelli.
3.Masukkan dalam botol, tutup rapat.

Jumat, 02 Agustus 2013

karya ilmiah

KARYA ILMIAH
BUDIDAYA TANAMAN KUNYIT







NAMA : ANITA ZAHARA.MH
KELAS XI IPA 1




SMA N 8 KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN  2012/2013

HALAMAN PENGESAHAN



Karya Ilmiah yang berjudul “Budidaya Tanaman Kunyit” yang disusun oleh Anita Zahara.MH kelas XI IPA 1 dan telah disetujui oleh guru Bahasa Indonesia Ibu Nilasari Nasution,S.pd













Mengetahui
Guru Bidang Studi




Nilasari Nasution, S.pd
NIP : 19700721194122001












MOTTO



*   Berfikir Kritis akan mengajarkan kita pada kemandirian
*   Kalau ingin sukses, Jangan mencari kerja tapi buatlah pekerjaan
*   Jika anda takut gagal tidak akan pernah sukses
*   Jangan menunda, mulailah dari sekarang














KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan Kehadirat Allah.SWT  karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini.
Dalam penyusunan Karya Ilmiah saya mendapat dukungan dan bantuan, oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
- Yth ibu Nilasari Nasution,S.pd yang telah memberi persetujuan dan petunjuk dalam menyelesaikan tugas ini
- Serta teman-teman yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung
Semoga Karya Ilmiah ini dapat memberi sumbangan yang bermanfaat bagi penulis dan yang membaca.











Jambi, 11 februari 2013



penulis










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………….........i
HALAMAN PENGESAHAN ………….……..…..................i
MOTTO..............................................................................iii
KATA PENGANTAR ………………………………..........iv
DAFTAR ISI ……………………………………....................v
DAFTAR TABEL ………………………………....................vi


BAB I : PENDAHULUAN
1.1         Latar belakang ………………………………….....….1
1.2  Rumusan Masalah ……………………….………..…....1
1.3  Tujuan Penelitian. …………………………………........1
1.4  Manfaat Penelitian ………………………………......1


BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1      Tanaman Kunyit……………………….………….…...8
2.2       Budidaya Tanaman Kunyit……………..……….…....8


BAB III : PENUTUP
  3.1   Kesimpulan …………………………...…………........15
  3.2   Saran ……………………………………………….....15


DAFTAR PUSTAKA..............................................................................













DAFTAR TABEL


Tabel klasifikasi kunyit...................................................8
Tabel klasifikasi standar mutu................................................14







BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang

Kunyit adalah tanaman herba yang banyak di jumpai di sekitar kita. Kunyit dapat digunakan sebagai obat sakit perut, memperbanyak asi, mengobati keseleo, memar dan yang lainnya. Kunyit merupakan tanaman yang tingginya bias mencapai 100 cm, batang semu, tegak, berwarna hijau kekuningan, berdaun tunggal, berakar serabut yang berwarna coklat muda. Penyebaran tanaman kunyit meliputi daerah tropis di Asia selatan, Cina Selatan, India, Taiwan, Indonesia, dan Filipina.
Tanaman obat jenis Curcuma Longa atau dalam bahasa Indonesia Kunyit sudah banyak masyarakat kita kenal akan tanaman tersebut. Tanaman ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia karena dari fungsi dan kegunaan dari tanaman Kunyit ini.
         Kunyit merupakan tanaman yang dapat tumbuh biasanya di halaman-halaman rumah, tak jarang juga tumbuh liar di hutan. Kunyit akan lebih bagus tumbuh bila ditanam di tanah yang gembur dengan sinar matahari yang cukup. Kunyit dapat tumbuh subur baik di daerah yang beriklim basah maupun kering.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti Turmeric (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia dan Malaysia), Kunir (Jawa), Koneng (Sunda), Konyet (Madura).


1.2              Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitan diatas, dapat disimpulkan masalahnya adalah: apakah tujuan dan manfaat penelitian tersebut?

1.3              Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara budidaya tanaman kunyit.


1.4              Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harap dapat bermanfaat untuk :
Ø   Sebagai bahan masukan dalam membudidayakan serta pemanfaatan tanaman kunyit
Ø   Bagi pembaca dapat menjadi acuan dalam oenelitian dalam bidang pertanian







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kunyit
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.
Bagian terpenting dalam pemanfaatan kunyir adalah rimpang nya. Yang bisa digunakan sebagai obat alami, kecantikan, maupun untuk memasak. (Purnomo Susanto, 1999, hal 14)

Tabel  klasifikasi kunyit




Divisi
Spermatophyta
Subdivisi
Angiospermae
Kelas
Monocotyldoneae
Ordo
Zingiberale
Famili
Zungiberaceae
Genus
Curcuma
Species
Curcuma domestica Val



2.2 Budidaya Tanaman Kunyit

SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim
a. Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan.
b. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan < 1000 mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup dan tertata baik. Tanaman ini dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan.
c. Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30 oC.


Media Tanam
1) Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul dengan baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
2) Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dengan bahan organiktinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air/sedikit basa.
Ketinggian Tempat
Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl.
PEDOMAN BUDIDAYA
Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman yangtumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak dan hijau, kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang yang telah berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, dan warna seragam; memilik kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup; terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
2) Penyiapan Bibit
Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran dan dengan berat yang seragam serta untuk memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas potongan ditutup dengan abu dapur/sekam atau merendam rimpang yang dipotong dengan larutan fungisida (benlate dan agrymicin) guna menghindari tumbuhnya jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dengan berat antara 20-30 gram dan panjang 3-7 cm.
3) Teknik Penyemaian Bibit
Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dengan cara:
mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan, dengan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28 oC). Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28oC. dan merendam bibit pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) dan larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada suhu udara 35 oC. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dengan jalan direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.
4) Pemindahan Bibit
Bibit yang telah siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan muncul tunas telah tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah dapat ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah tumbuh tidak rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar tersebut dipisahkan dengan hati-hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu untuk memudahkan pengangkutan bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara tempat pembibitan dengan lahan jauh maka bibit perlu dilindungi agar tetap lembab dan segar ketika tiba di lokasi. Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan ditumpuk.
Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan Lahan
Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan lahan untuk kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum tanam.
2) Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma dan dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil dan sub soil juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam tanah menguap dan bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena sinar matahari.
3) Pembentukan Bedengan
Lahan kemudian dibedeng dengan lebar 60-100 cm dan tinggi 25-45 cm dengan jarak antar bedengan 30-50 cm.
4) Pemupukan (sebelum tanam)
Untuk mempertahankan kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah, drainase, dan aerasi yang lancar, dilakukan dengan menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam lahan/dalam lubang tanam dan dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.
Teknik Penanaman
Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.
1) Penentuan Pola Tanaman
Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5-10 cm dengan arah mata tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit ditanam dengan dua pola, yaitu penanaman di awal musim hujan dengan pemanenan di awal musim kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan dan pemanenan dilakukan dengan dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim penghujan. Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.
2) Pembutan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang 30 x 30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.
3) Cara Penanaman
Teknik penanaman dengan perlakuan stek rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan vegetatif kunyit, sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid) sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit.
4) Perioda Tanam
Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi pertanaman selanjutnya tetap diusahakan awal musim hujan.
Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Apabila ada rimpang kunyit yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman susulan (penyulaman) rimpang lain yang masih segar dan sehat.
2) Penyiangan
Penyiangan dan pembubunan perlu dilakukan untuk menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara dan mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur ½ bulan dan bersamaan dengan ini maka dilakukan pembubunan guna merangsang rimpang agar tumbuh besar dan tanah tetap gembur.
3) Pembubunan
Seperti halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyit pekerjaan pembubunan ini diperlukan untuk menimbun kembali daerah perakaran dengan tanah yang melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat untuk memberikan kondisi media sekitar perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur dan bercabang banyak. Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan biasanya dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan sekali.
4) Pemupukan
a. Pemupukan Organik
Penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, dan luas area daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang sebanyak 45 ton/ha dengan populasi kunyit 160.000/ha menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.
b. Pemupukan Konvensional
Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman kunyit perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. Dengan pemberian pupuk ini diperoleh peningkatan hasil sebanyak 38% atau7,5 ton rimpang segar/ha. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman.
5) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman kunyit termasuk tanaman tidak tahan air. Oleh sebab itu drainase dan pengaturan pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar tanaman terbebas dari genangan air sehingga rimpang tidak membusuk. Perbaikan drainase baik untuk melancarkan dan mengatur aliran air serta sebagai penyimpan air di saat musim kemarau.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.
7) Pemulsaan
Sedapat mungkin pemulsaan dengan jerami dilakukan diawal tanam untuk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tidak gembur/padat) dan mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan.Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.
7. PANEN
Ciri dan Umur Panen
Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).

Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang dan daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu dimasukkan dalam karung agar tidak rusak.
Periode Panen
Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.
Perkiraan Hasil Panen
Berat basah rimpang bersih/rumpun yang diperoleh dari hasil panen mencapai 0,71 kg. Produksi rimpang segar/ha biasanya antara 20-30 ton.
8. PASCAPANEN
Penyortiran Basah dan Pencucian
Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
Perajangan
Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.
Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 – 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50oC – 60oC. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan.
Penyortiran Kering
Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).
Pengemasan
Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.
Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30oC dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.
9. STANDAR PRODUKSI
Ruang Lingkup
Standar produksi meliputi: jenis dan standar mutu, cara pengambilan contoh dan syarat pengemasan.
Klasifikasi dan Standar Mutu
Standard mutu untuk pasaran luar negeri dicantumkan berikut ini:

1
Warna
Kuning-jingga sampai coklat kuning-jingga
2
Aroma
Khas wangi aromatis
3
Rasa
Mirip rempah dan agak pahit
4
Kadar air maksimum
12%
5
Kadar abu
3-7%
6
Kadar pasir (kotoran)
1%
7
Kadar minyak atsiri (minimal)
5%

Pengemasan
Kunyit disajikan dalam bentuk rimpang utuh, dikemas dengan jala plastik yang kuat
BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
            Kunyit merpukan salah satu hasil alam yang banyak sekali manfaat nya dalam kehidupan manusia di dunia ini. Salah satunya sebagai obat-obatan maupun obat tradisional.
Kunyit juga dapat dioalah menjadi makan dan minuman yang lebih terjamin akan khasiatnya.

3.2.1    Saran
Sebaiknya dalam orises pembudidayaan kunyit ini dilakukan sebagaimana mesti nya cara mengelola. Dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya








DAFTAR PUSTAKA

Purnomo Susanto. 1999. Budidaya kunyit.Bandung : Penerbit SINAR BARU Bandung

Http://:www.google.com